Tanpa perencanaan dan persiapan yang jelas, beriklan di media sosial terkadang akan terasa tidak ada gunanya. Namun, dengan menggunakan Linkedin Ads, kita bisa meningkatkan kemungkinan pesan dari brand kita tersampaikan dengan baik untuk audiens yang tepat.
Dari data terakhir yang dirilis oleh LinkedIn, platform profesional ini memiliki lebih dari 690 juta pengguna di seluruh dunia. Secara statistik, empat dari lima penggunanya memiliki kendali untuk menentukan arah dari bisnis dan perusahaan masing-masing. Pengguna-pengguna tersebut juga memiliki buying power dua kali lebih besar daripada audiens yang lain.
Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui panduan dan tutorial LinkedIn Ads secara lengkap, dan bagaimana LinkedIn Ads bisa membantu kita dengan tujuan bisnis atau marketing kita!
Daftar Isi
- 1 Jenis-jenis Iklan di LinkedIn Ads
- 2 Objectives Iklan di LinkedIn Ads
- 3 Format-format LinkedIn Ads
- 4 Cara Membuat LinkedIn Ads dalam 9 Langkah
- 4.1 Langkah 1: Membuat Halaman LinkedIn
- 4.2 Langkah 2: Log In atau Buat Akun Campaign Manager
- 4.3 Langkah 3: Pilih Objective Iklan
- 4.4 Langkah 4: Pilih Target Audiens
- 4.5 Langkah 5: Pilih Format Iklan
- 4.6 Langkah 6: Membuat Budget dan Jadwal Iklan
- 4.7 Langkah 7: Mulai Membuat Iklan
- 4.8 Langkah 8: Lengkapi Informasi Pembayaran
- 4.9 Langkah 9: Mengukur Performa Iklan
- 5 Tips Beriklan di LinkedIn Ads
Jenis-jenis Iklan di LinkedIn Ads
Sebelum memulai untuk beriklan di LinkedIn Ads, ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis iklan apa yang LinkedIn tawarkan.
Sponsored Content
Sponsored Content juga dikenal dengan nama native ads. Jenis iklan ini muncul di feed atau beranda LinkedIn audiens kita di desktop maupun mobile. LinkedIn melabeli jenis iklan ini sebagai “promoted” agar audiens bisa membedakan konten berbayar dan konten reguler.
Jika kita beriklan menggunakan Sponsored Content, kita bisa memilih format konten carousel, gambar tunggal, atau format video.

Sponsored Messaging
Jenis iklan ini sebelumnya bernama Sponsored InMail. Dengan menggunakan Sponsored Messaging, kita bisa beriklan langsung ke pengguna LinkedIn lewat kotak masuk pesan mereka.
Hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan jenis iklan ini adalah; LinkedIn menetapkan batas untuk berapa kali seorang pengguna bisa menerima Sponsored Message per bulannya. Sebagai contoh, seorang pengguna yang sudah kita targetkan tidak akan menerima iklan kita lebih dari dua kali dalam jangka waktu tertentu.
Statistik mengatakan bahwa 89% konsumen lebih memilih untuk berhubungan langsung dengan suatu bisnis via perpesanan dengan alasan personal, namun, tercatat hanya 48% perusahaan yang menggunakan cara iklan jenis ini.
Text Ads
Iklan jenis teks ini muncul di bagian atas dan sisi kanan dalam tampilan desktop beranda LinkedIn. Text Ads diklaim lebih cocok jika kita mencari leads atau prospek bisnis dengan demografi profesional.
58% pemasar profesional berpendapat bahwa mengembangkan lead generation adalah salah satu tujuan besar digital marketing mereka, maka dari itu, iklan jenis Text Ads bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk menjaring leads yang berkualitas.
Dynamic Ads
Dynamic Ads berada di bagian kanan dalam tampilan desktop beranda LinkedIn dan memiliki penyampaian pesan yang lebih terpersonalisasi. Ketika Dynamic Ads muncul di beranda pengguna, detail-detail pengguna seperti foto, nama dan jabatan, bisa terefleksikan secara personal di tampilan iklannya.
Namun, jika seorang pengguna merasa ‘terganggu’ dengan jenis iklan ini karena alasan terlalu personal, mereka dapat menyembunyikannya.
Follower Ads dan Sponsored Ads adalah turunan dari jenis iklan Dynamic Ads.

Objectives Iklan di LinkedIn Ads
Layaknya pengaturan iklan media sosial yang lain, LinkedIn Ads juga memiliki beberapa objectives yang bisa kita pilih secara spesifik.
Kita bisa menetapkan iklan kita berdasarkan tiga tahap dari sales funnel, mulai dari awareness sampai ke conversion.
Tiga jenis objectives utama tersebut yaitu;
Awareness
Untuk memperkenalkan brand atau perusahaan kita ke audiens, kita bisa memulainya dengan objective awareness. Objective ini membantu kita untuk menjadikan brand, produk, dan jasa kita menjadi dikenal lebih luas oleh audiens kita. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan lebih banyak followers, meningkatkan views, dan meningkatkan engagement dari brand kita.
Consideration
Kita bisa memilih objective ini jika kita ingin mendapatkan leads berkualitas yang telah familiar dengan brand kita.
Jenis objective ini dioptimasi untuk membantu para pengiklan mencapai tujuan-tujuan mereka, seperti;
- Website visits: Mendapatkan visit dan traffic ke website atau landing pages kita.
- Engagement: Mendapatkan likes, komen, shares, kunjungan ke website dan platform media sosial yang lain
- Video views: Digunakan untuk membagikan cerita bisnis, produk terbaru, ataupun aktivitas keseharian brand atau perusahaan kita dalam bentuk video.
Conversion
Jika kita ingin mendapatkan leads ataupun prospek penjualan, kita bisa memakai objective conversion.
Objective ini bisa membantu kita untuk memenuhi tujuan berikut;
- Lead generation: Mendapatkan leads di LinkedIn menggunakan formulir pre-filled dengan profil data LinkedIn.
- Website conversions: Mengarahkan pengunjung website untuk mengunduh E-Book, mendaftar untuk newsletter, atau membeli produk kita.
- Job applicants: Memberi informasi perihal informasi rekrutmen di perusahaan kita.
Format-format LinkedIn Ads
Untuk membantu kita mencapai objective pemasaran dan beriklan kita, LinkedIn Ads memiliki 10 format iklan yang bisa kita gunakan.
Bagian ini akan membedah masing-masing format iklan dan menjelaskan tujuan apa yang akan kita capai dengan format tersebut.
Carousel Ads
LinkedIn Ads berformat carousel menggunakan format baris yang dapat digeser untuk memberi informasi tentang cerita brand, pilihan produk, ataupun membagikan insight. Untuk format iklan ini, disarankan untuk menggunakan visualisasi yang baik agar para audiens tetap menggeser slide sampai akhir.
Goals: Brand awareness, website visits, engagement, website conversions, dan lead generation.
Spesifikasi untuk format Carouse Ads:
- Judul Iklan: Sampai 255 karakter
- Teks intro: Sampai 150 karakter untuk menghindari pemangkasan di device tertentu (255 total batas karakter)
- Cards: Antara 2 dan 10 cards.
- Ukuran file maksimal: 10 MB
- Maksimal dimensi gambar: 6012 x 6012px
- Format media: JPG, PNG, GIF (non-animated only)
- Tidak lebih dari dua baris di tiap-tiap headline kartu.

Conversation Ads
Format iklan ini menawarkan pengalaman untuk memilih jalan masing-masing untuk audiens.
Setelah kita mulai menggunakan format iklan ini, audiens kita akan memilih suatu respon yang paling sesuai untuk mereka. Format iklan ini bisa kita manfaatkan untuk memberi informasi mengenai produk-produk atau jasa-jasa terbaru, dan mempromosikan pendaftaran event atau webinar.
Goals: Brand awareness, website visits, engagement, website conversions, dan lead generation.
Spesifikasi untuk format Carousel Ads;
- Judul iklan: Sampai 255 karakter
Banner creative (opsional dan hanya untuk desktop): Sampai 300 x 250px. JPEG atau PNG. - Footer kustom dan terms and conditions (only): Sampai 2,500 karakter
- Pesan intro: Sampai 500 karakter
- Gambar (opsional): 250 x 250px menggunakan JPEG atau PNG
- CTA teks: Sampai 25 karakter
- Tombol CTA per pesan: Sampai lima tombol
- Teks pesan: Sampai 500 karakter

Follower Ads
Format iklan ini termasuk ke dalam jenis iklan dynamic dan terpersonalisasi ke audiens kita. Iklan ini mempromosikan halaman LinkedIn dari brand dan perusahaan kita dengan harapan audiens akan mengikuti halaman LinkedIn kita.
Goals: Brand awareness, website visits, dan engagement.
Spesifikasi untuk format Follower Ads;
- Deskripsi iklan: Sampai 70 karakter
- Headline iklan: Pilih opsi pre-set atau tulis sendiri sampai 50 karakter
- Nama perusahaan/brand: Sampai 25 karakter
- Gambar iklan: Disarankan 100 x 100px untuk JPG atau PNG

Spotlight Ads
Sesuai namanya, format iklan ini memberikan spotlight terhadap produk, jasa, konten milik kita. Ketika pengguna mengklik di iklannya, mereka akan diarahkan langsung ke landing page atau website kita.
Seperti follower ads, spotlight ads juga termasuk ke dalam jenis dynamic ads yang menggunakan personalisasi untuk terkoneksi langsung dengan audiens.
Goals: Brand awareness, website visits, engagement, lead generation, dan job applicants.
Spesifikasi untuk format Spotlight Ads;
- Deskripsi iklan: Sampai 70 karakter
- Headline iklan: Sampai 50 karakter
- Nama perusahaan: Sampai 25 karakter
- Gambar: Ukuran yang disarankan adala 100 x 100px untuk JPG atau PNG
- CTA: Sampai 18 karakter
- Latar belakang kustom (opsional): Harus di ukuran 300 x 250px dan 2MB atau kurang.
Job Ads
LinkedIn Job Ads juga biasa dikenal dengan nama Work With Us Ads, memiliki persentase click through rate (CTR) 50 kali lebih besar dibandingkan dengan rata-rata iklan rekrutmen yang lain. Hal ini dikarenakan, format iklan tersebut memanfaatkan jaringan yang karyawan miliki dan mampu menghalangi iklan rekrutmen dari kompetitor untuk muncul di profil audiens tertarget kita.
Goals: Job applicants dan website visits.
Spesifikasi untuk format Job Ads;
- Nama perusahaan: 25 karakter
- Logo perusahaan: Direkomendasikan 100 x 100px
- Headline iklan: Sampai 70 karakter
- CTA: Sampai 44 karakter jika teks kustom; disediakan opsi pre-set

Lead Gen Forms
Lead Gen Forms, bentuk pendek dari lead generation forms, tersedia untuk jenis iklan message ads dan sponsored content. Format iklan ini bisa membantu kita untuk mendapatkan leads berkualitas.
Sebagai contoh, jika kita mengadakan webinar, kita bisa menghubungkan sebuah lead gen form ke CTA kita, yang mana akan terinput ke profil data target audiens secara otomatis. Setelah itu, kita bisa mengunduh leads kita dari LinkedIn Ads Manager atau mengintgerasikannya dengan CRM kita.
Selengkapnya tentang lead gen forms ada di video di bawah ini;
Goals: Lead generation
Spesifikasi untuk format Lead Gen Forms:
- Judul form: Sampai 256 karakter
- Headline: Sampai 60 karakter
- Detail: Sampai 160 karakter
- Privacy policy text (opsional): Sampai 2000 karakter
Message Ads
Data menunjukkan bahwa lebih dari 1 dalam 2 prospek membuka message ads, artinya, format ini sangat menarik untuk dijalankan oleh para pengiklan. Dengan format iklan ini, kita dapat mengirim pesan langsung ke inbox audiens kita, lengkap dengan CTA.
Goals: Website visits, website conversions, lead generation.
Spesifikasi format Message Ads;
- Judul pesan: Sampai 60 karakter
- Copy tombol CTA: Sampai 20 karakter
- Pesan teks: Sampai 1500 karakter
- Custom terms and conditions: Sampai 2500 karakter
- Banner creative: JPEG, PNG, GIF (non animated). Ukuran: 300 x 250px
Single Image Ads
Format iklan ini muncul di beranda LinkedIn dan terlihat seperti pos konten reguler, namun yang membedakannya adalah konten ini merupakan konten berbayar dan memiliki label “promoted”. Umumnya, iklan ini hanya memiliki satu gambar saja.
Goals: Brand awareness, website visits, engagement, website conversions, lead generation dan job applicants
Spesifikasi format Single Image Ads;
- Judul iklan (opsional): Sampai 225 karakter
- Teks intro: Sampai 150 karakter
- Tujuan URL: Sampai 2000 karakter untuk link tujuan.
- Gambar iklan: File JPG, GIF atau PNG berukuran 5MB atau lebih kecil; ukuran gambar maksimum adalah 7680 x 7680 pixels.
- Headline: Sampai 70 karakter untuk menghindari pemangkasan (tapi totalnya bisa sampai 200 karakter)
- Deskripsi: Sampai 100 characters untuk menghindari pemangkasan (total 300 karakter)
Single Job Ads
Format iklan ini mempromosikan peluang kerja langsung ke newsfeed audiens kita. Jika kita merasa kesulitan untuk menemukan kandidat yang tepat, format iklan ini cocok untuk kita.
LinkedIn juga merilis data bahwa format iklan ini menjanjikan peningkatan persentase klik sampai ke apply hingga 25%.
Goals: Job applications
Spesifikasi format Single Job Ads:
- Judul iklan: Sampai 255 karakter
- Teks intro: Sampai 150 karakter untuk menghindari pemangkasan teks (untuk desktop maksimal 600 karakter)
Text Ads
Text Ads sangat mudah untuk dilakukan dan memiliki rata-rata budget pengeluaran yang lebih kecil. Statistik dari LinkedIn menunjukkan bahwa 80% leads B2B di media sosial berasal dari LinkedIn, hal inilah yang membuat text ads menjadi efektif untuk mendapatkan leads B2B.
Goals: Brand awareness, website visits dan website conversions.
Spesifikasi format Text Ads:
- Gambar: 100 x 100px dengan format JPG atau PNG berukuran 2MB atau kurang
- Headline: Sampai 25 karakter
- Deskripsi: Sampai 75 karakter
Video Ads
Dengan kreativitas untuk membuat konten video di format ini, kita bisa mempromosikan produk-produk baru, menunjukkan kultur perusahaan, memperlihatkan pengalam konsumen, dan lain sebagainya. Format iklan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan cerita dari brand kita.
Goals: Video views
Spesifikasi format Video Ads;
- Nama iklan (opsional): Sampai 225 karakter
- Teks intro (opsional): Sampai 600 karakter
- Durasi video: 3 detik sampai 30 menit
- Ukuran file: 75KB sampai 200MB
- Frame rate: kurang dari 30 fps
- Lebar: 640 sampai 1920 pixels
- Panjang: 360 sampai1920 pixels
- Rasio aspek: 1.778 sampai 0.5652

Cara Membuat LinkedIn Ads dalam 9 Langkah
Untuk membuat LinkedIn Ads, ikuti langkah-langkah berikut ini!
Langkah 1: Membuat Halaman LinkedIn
Langkah ini diperlukan untuk membuat Sponsored Content dan Sponsored Messaging Ads.

Langkah 2: Log In atau Buat Akun Campaign Manager
Platform Campaign Manager, dikenal juga dengan LinkedIn Ad Manager, adalah pusat dari semua aktivitas periklanan kita, seperti menjalankan campaign dan mengatur budget periklanan kita.

Langkah 3: Pilih Objective Iklan
Mulailah dengan memikirkan jenis action apa yang kita harapkan dari target audiens kita.
Langkah 4: Pilih Target Audiens
Pertama, kita harus memilih lokasi, kemudian kita akan menemui opsi untuk menambahkan titel pekerjaan, nama perusahaan, tipe industri, dan ketertarikan personal atau profesional.
Jika kita baru pertama kali memulai campaign, LinkedIn merekomendasikan jumlah target audiens paling tidak sebanyak 50,000 untuk Sponsored Content dan Text Ads. Untuk Message Ads, 15,000 adalah angka yang cukup.
Sebaai pengiklan, kita juga memiliki opsi untuk terhubung dengan audiens yang telah kita kenal sebelumnya melalui fitur Matched Audiences. Kita bisa menggunakan fitur ini dengan melakukan retargeting orang-orang yang pernah mengunjungi website kita ataupun mengunggah email mereka.
Selengkapnya tentang Matched Audience di sini:
Langkah 5: Pilih Format Iklan
Format iklan bergantung pada objective yang telah kita pilih. Kita bisa memilih salah satu dari format-format iklan seperti yang ada di bawah ini
Langkah 6: Membuat Budget dan Jadwal Iklan
Campaign Manager akan menyediakan kisaran budget berdasarkan bid yang kita targetkan untuk audiens yang telah kita sortir.
2-4 Minggu pertama biasanya dianggap sebagai momen LinkedIn untuk learning dan mencari tahu mana iklan yang berjalan dengan baik dan mana yang tidak. Untuk keperluan testing iklan, LinkedIn merekomendasikan kita memasang $100 untuk budget harian, dan $5000 untuk budget bulanan.
Langkah 7: Mulai Membuat Iklan
Jika kita memilih untuk menggunakan Sponsored Content atau Text Ads, Campaign Manager akan memunculkan preview agar kita bisa melihat tampilan akhir dari iklan kita. Jika kita memilih Message Ads, kita akan dapat mengirimkan pesan ke profil kita sendiri untuk keperluan testing.
Langkah 8: Lengkapi Informasi Pembayaran
Sebelum kita bisa beriklan, kita harus mengisi informasi pembayaran yang telah disediakan. Setelah informasi ini terisi secara lengkap, iklan akan siap untuk dijalankan.
Langkah 9: Mengukur Performa Iklan
Ketika kita masuk ke akun Campaign Manager, yang pertama kali kita lihat adalah dashboard laporan dari LinkedIn Ads yang sedang atau telah kita jalankan. Dari sini, kita bisa melihat performa iklan kita seperti metriksnya, access charts dan demografi.
Tips Beriklan di LinkedIn Ads
Bagian terakhir dari artikel ini akan menjelaskan kriteria yang dianggap vital dalam membangun campaign dan beriklan di LinkedIn.
Ketahui Target Audiens Kita
Mengetahui di bagian mana iklan kita akan dilihat oleh target audiens adalah hal yang penting dalam beriklan di LinkedIn. Lokasi yang kita ingin targetkan adalah satu-satunya hal yang penting ketika kita memulai campaign dan iklan kita. Kita bisa menargetkan secara luas di satu negara, provinsi, atau kota, ataupun kita juga bisa menargetkan audiens kita berdasarkan area metropolitan atau di kota-kota besar saja.
Kemudian kita juga bisa menargetkan target audiens kita lebih jauh dengan detail perusahaan seperti tipe industri atau skala ukuran perusahaan, demografi, pendidikan, pengalaman kerja, dan ketertarikan.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah LinkedIn menyarankan kita untuk tidak terlalu spesifik untuk penargetan iklan. Jika kita baru mulai menggunakan LinkedIn Ads, lebih disarankan untuk mencoba menggunakan penargetan yang lebih luas.
Kita juga bisa melakukan A/B Test campaign kita dengan menggunakan kriteria targeting yang berbeda, seperti skills vs titel pekerjaan, untuk mencari tahu audiens mana yang lebih cocok dengan brand kita.
Buat Ad Copy dengan Ajakan dan CTA yang jelas
LinkedIn Ads harus disertai dengan akhiran CTA yang jelas, seringnya, CTA di LinkedIn Ads digunakan di tombol teks.
Para audiens kita adalah orang-orang profesional yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mereka harus diarahkan dengan jelas tentang apa yang harus mereka lakukan setelah membaca iklan kita.
CTA yang jelas antara lain mengandung kalimat-kalimat seperti “Register Now” atau “Sign Up Today!”
Pilih Konten yang Tepat
LinkedIn bisa mendorong konten kita agar dapat menemukan audiens yang tepat untuk brand kita, tetapi hal ini bukanlah jaminan konten kita akan dilihat dengan seksama oleh audiens.
Cobalah teknik-teknik berikut ini agar audiens tetap membaca setiap kata dari konten kita.
Sponsored Content:
- Buat ulang konten yang berisi topik dari blog, website, dan media sosial kita.
- Gunakan konten berformat video, audio, atau elemen rich media yang lain.
- Kembangkan koneksi emosional dengan cara membagikan cerita ketertarikan manusia.
- Jangan hanya membagikan berita yang sedang trending, tapi tambahkan juga insight kita ke dalamnya.
Sponsored Messaging:
- Jika menargetkan brand consideration, kita perlu membagikan blog posts, webinar, atau tren dan analisis industri.
- Jika sedang menargetkan leads dan mencoba untuk mengkonversi konsumen, promosikan demo produk, tutorial, dan cerita sukses, atau bisa juga dengan mengiklankan webinar atau event yang akan datang.
Text Ads:
- Walaupun memiliki nama text ads, kita juga tetap harus memperhatikan aspek visualnya. Penambahan gambar memang opsional, namun, hasilnya dianggap lebih baik dibanding text ads yang tidak memiliki gambar.
- Jika memungkinkan, disarankan lebih baik menggunakan gambar profil dibandingkan dengan objek atau logo.
Video Ads:
- Menurut LinkedIn, video berdurasi di bawah 30 detik memiliki view completion rate sebesar 200%, jadi, buatlah video sesingkat mungkin namun memiliki pesan yang padat dan jelas.
- Persiapkan video dengan opsi sound-off viewing dan tambahkan subtitle di dalamnya.
- Sisipkan pesan atau elemen visual terbaik di 3-10 detik pertama.
Carousel Ads:
- Sebagai awalan, gunakan 3-5 cards, dan cobalah gunakan lebih banyak di ke depannya.
- Gunakan visual storytelling untuk menarik audiens.
- Tiap deskripsi cards carousel harus mengandung CTA yang jelas
Dynamic Ads:
- Jangan terlalu ringkas. Gunakan bahasa sedeskriptif mungkin di headline dan teks iklan utama.
- Gunakan satu pesan dan CTA yang jelas di tiap iklan.
Di atas adalah panduan dan tutorial, serta tips lengkap dalam menggunakan LinkedIn Ads. Semoga artikel ini bermanfaat!